23.9.22

KeMANGTEER Jakarta Pembicara Seminar Nasional Forestshare 3: Forest for National Food Security HMH ‘Selva’ ITB


Penyerahan kenang-kenangan kepada para pembicara.

Sumedang - KeMANGTEER. KeMANGTEER Jakarta menjadi pembicara di Seminar Nasional Forestshare 3 bertema Forest for National Food Security yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Rekayasa Kehutanan (HMH) ‘Selva’ Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diselenggarakan di Gedung Kuliah Umum 2, Kampus ITB Jatinangor, Sumedang. (16/2/2019).

Seminar Nasional Forestshare 3 yang dimoderatori oleh Dr. Ichsan Suwandhi (ITB) ini, menghadirkan tiga pembicara, yaitu Mulia Nurhasan, M.Sc., B.Sc (CIFOR), Ibu Rita Mustikasari dan Bpk. Yusup Marguantara (Martani Organik) dan Teer Nathasi Fadlin (KeMANGTEER Jakarta) dengan  topik Pemanfaatan Hutan sebagai Sumber Pangan.

Dikutip dari website ITB, bahwa bahasan dari ketiga pembicara mengulas bagaimana cara menciptakan sumber pangan yang sehat bagi masyarakat Indonesia dari dalam kawasan hutan. Saat ini, masih banyak masyarakat yang belum memahami fungsi dari kawasan hutan, misalnya fungsi lindung dimana masyarakat tidak diperbolehkan mengambil hasil hutan berupa kayu, namun boleh memanfaatkan hasil hutan bukan kayu.

Untuk itulah, maka diperlukan pemahaman, sosialisai dan pendampingan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan, karena sebenarnya hal tersebut menjadi peluang dimana masyarakat dapat mendapatkan bahan pangan dari hutan, berupa hasil hutan bukan kayu.


Suasana Forestshare 3 di Kampus ITB Jatinangor, Sumedang.

Dalam kesempatan ini, Teer Natashi Fadlin (Ketua KeMANGTEER Jakarta) menjelaskan mengenai manfaat mangrove sebagi sumber pangan.

"Buah mangrove jenis Pidada dapat diolah menjadi sirup," kata Teer Natashi. "Selain itu, daun beluntas, sebagai salah satu jenis tumbuhan darat yang termasuk mangrove asosiasi, juga dapat diolah menjadi aneka makanan yang bergizi tinggi," terangnya lebih lanjut. 

Hutan di Indonesia dapat memberikan pengaruh besar dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Salah satunya hutan mangrove, yang dapat diolah secara ekonomis untuk menjadi bahan pangan dengan berbagai manfaat dan kandungan gizi yang baik.

Pemanfaatan propagul, daun dan buah mangrove dengan konsep budi daya, yang kemudian diolah menjadi aneka minuman, makanan, batik, kopi dan berbagai produk olahan bukan-kayu mangrove lainnya, bahkan terbukti dapat meningkatkan perekonomian warga pesisir di Indonesia.

Keseluruhan rangkaian acara yang dimulai dari pukul 08.00 - 16.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar, yang dituup dengan pemberian kenang-kenangan dan foto bersama. (ADM/KJKT/FOTO: HMH ‘SELVA’ ITB).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar