2.11.21

KeMANGTEER Hadiri Indonesia-Korea Joint Seminar on Marine Litter and Mangrove Restoration


KeMANGTEER di Seminar Kemenko Marvest.

Jakarta - KeMANGTEER. KeMANGTEER memenuhi undangan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi  (Kemenko Marves) untuk menghadiri Indonesia-Korea Joint Seminar on Marine Litter and Mangrove Restoration yang dimulai pada pukul 14.00 – 16.30 WIB di Ballroom 3, Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat (13/10/21).

Dalam kesempatan ini, KeMANGTEER yang diwakili oleh Teer Qonitah Hamidah, mengikuti kegiatan dalam rangkaian kunjungan Minister of Ocean and Fisheries (MOF) Republic of Korea di Indonesia. 

Seminar bertujuan untuk berbagi informasi dan pengembangan peluang kerja sama dalam penanganan sampah plastik di laut dan restorasi ekosistem mangrove.

Acara dimulai dengan sambutan-sambutan, yang dimulai dari Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenko Marves dan dilanjutkan oleh MOF.

Pada sesi pertama, materi pertama mengenai Sampah Laut disampaikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang memaparkan bahwa terjadi peningkatan drastis pada sampah plastik, terutama hasil bungkusan online shopping dan food delivery, saat pandemi. KLHK juga mengatakan bahwa di tahun 2025 Indonesia menargetkan solid waste management untuk pengelolaan sampah plastik di laut Indonesia.

Materi kedua disampaikan oleh Pusat Riset Oseanografi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenai keberadaan sampah plastik dan bagaimana jalur sampah tersebut hingga sampai ke lautan. BRIN juga menjelaskan mengenai beberapa rencana aksi yang dimiliki Indonesia dalam mengatasi marine plastic debris, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.


Foto bersama selepas acara.

Materi ketiga oleh Marine Waste Management Center dari MOF bertema Marine Debris Response Framework of Korea and the Progress of ROK-Indonesia Joint Capacity Building Project.

Pada sesi sesi kedua, beberapa materi menarik mengenai Restorasi Mangrove dipaparkan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengenai Policy, Program and Strategi of Mangrove Rehabilitation in Indonesia.

Selanjutnya, KLHK juga memaparkan mengenai The Potential of Blue Carbon and How to Utilize Carbon from Mangrove in Indonesia.

Materi penutup dalam seminar ini disampaikan oleh Kunsan National University bertema Blue Carbon Research in RO Korea and Cooperation Plan for Blue Carbon.

Keseluruhan acara berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan foto bersama. Seminar ini sangat bermanfaat, terutama bagi KeMANGTEER yang peduli dengan pelestarian hutan mangove di Indonesia. (QH/ADM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar