Mangrove penyimpan karbon terbesar di bumi.
Jakarta - KeMANGTEER. Tahukah kamu, ternyata energi yang selama ini kita pakai, bisa habis sehingga akan berdampak buruk bagi lingkungan, lho. Nah, bagaimana dengan nasib masa depan makhluk di bumi, apabila suatu hari nanti tidak bisa memakai energi lagi?
Dilansir dari Republika, dampak dari konsumsi energi yang berlebihan, diantaranya adalah emisi karbon meningkat, penurunan kualitas air-permukaan di kawasan industri, pencemaran gas-gas berbahaya, pemanasan iklim global, penurunan produktivitas pertanian, dan sumber daya alam, seperti minyak bumi dan batu bara menjadi langka.
Untuk itulah, kita perlu melakukan gerakan-gerakan hemat energi, bahkan mulai mengganti sumber pasokan ke energi alternatif, seperti sinar matahari, angin, air, panas bumi, pasang surut, dan lainnya yang mempunyai jumlah berlimpah, serta dapat mereduksi efek negatif yang ditimbulkan bagi lingkungan.
Mangrove Kurangi Dampak Pemanasan Global
Mangrove sebagai salah satu kontributor penyerap karbon berfungsi untuk mengurangi dampak pemanasan global. Riset terbaru membuktikan bahwa mangrove merupakan penyerap dan penyimpan karbon terbesar di bumi.
Menurut CIFOR (2015) menyebutkan bahwa mangrove Indonesia menyimpan 3,14 milyar metrik ton karbon (PgC). Sedangkan bagian bawah ekosistem menyimpan karbon sebesar 78% karbon dalam tanah, 20% karbon di pohon hidup, akar/biomassa, dan 2% di pohon mati/tumbang.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, tahukah kamu bahwa dengan melakukan program penanaman dan pemantauan mangrove yang terukur, maka mangrove akan mampu menyerap dan menyimpan karbon lebih banyak dari hutan hujan tropis, lho! Dengan begitu, kita akan bisa terus merasakan lingkungan yang asri tanpa polusi. (ADM/KJKT).
Sumber foto:
wikimedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar