1.9.17

Serunya Mangrove Cultivation 2017 di Teluk Awur, Jepara

Semnas MC 2017 di salah satu hotel di Jepara.

Jepara - KeMANGTEER. Selama tiga hari, 25-27 Agustus 2017 yang lalu, KeMANGTEER Indonesia yang diwakili oleh KeMANGTEER Jogja, KeMANGTEER Serang, dan KeMANGTEER Jakarta berkesempatan mengikuti Mangrove Cultivation (MC) 2017 yang diadakan oleh KeSEMaT. Acara yang rutin diadakan setiap tahunnya itu diselenggarakan di kawasan Teluk Awur, Jepara, Jawa Tengah.

Berbagai agenda pelatihan dilakukan di Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK) Teluk Awur, Jepara, seperti pelatihan identifikasi mangrove, pemetaan mangrove menggunakan drone, pembibitan, penanaman, hingga pengemasan dokumentasi mangrove.

Tak ketinggalan pula, agenda seminar nasional yang bertajuk “Media Sosial sebagai Sarana Pengembangan Ekosistem Mangrove” diselenggarakan untuk menunjang pengetahuan peserta.

Pelatihan pemetaan mangrove menggunakan drone.

Hal ini, seperti yang diharapkan oleh Ema Septiani, selaku ketua MC 2017 agar para peserta MC dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dalam kaitannya dalam melakukan usaha konservasi mangrove.

Seminar nasional kali ini dilaksanakan di salah satu hotel di Jepara yang menghadirkan Dadang Somantri dari Kominfo Jateng, Dhea Amanda dari Trans TV dan Harival Zayuka, seorang travel influencer dari Bandung. Dalam seminar tersebut, para nara sumber membagikan kiat-kiat dalam menulis di media sosial dan pengalaman-pengalaman mereka ketika melakukan traveling ke berbagai penjuru nusantara.

Pelatihan identifikasi mangrove di MECoK, Jepara.

Salah satu nara sumber, Dadang Somantri, menyebutkan jika pengaruh media sosial sangat luar biasa, baik itu pengaruh positif maupun negatifnya. Hal inilah yang diharapkan para nara sumber kepada peserta agar bisa menyebarkan nilai-nilai positif dalam bermedia sosial.

Tak berlebihan jika MC tahun ini mengambil tema “Mangrove for Social Media Influencer” karena potensi media sosial yang berdampak besar dalam menyebarluaskan pengetahuan tentang mangrove yang memang masih belum banyak mendapat perhatian dari masyarakat.

Field trip ke Pulau Panjang, Jepara.

Para peserta sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan MC 2017. Beberapa di antara mereka menjadikan setiap sesi pelatihan adalah pengalaman baru mereka. Seperti yang diungkapkan Anisa, mahasiswi baru Undip, yang mengaku jika menanam mangrove adalah pengalaman pertamanya.

Hal yang senada diungkapkan pula oleh Teer Dinny dari KeMANGTEER Jogja yang mengaku lebih antusias dalam pelatihan pembibitan.

“Selama kegiatan di Jogja, lebih banyak melakukan kegiatan menanam karena bibit telah disediakan oleh petani. Sekarang saya tahu caranya melakukan pembibitan,” ungkapnya.

Rangkaian kegiatan MC 2017 pun ditutup dengan melakukan field trip ke Pulau Panjang yang terletak tak jauh dari pantai di Jepara. Seru kan, Teer? Jangan lupa untuk mengikuti MC tahun depan, ya. Tetap semangteer! (RAF/D/KJGJ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar