27.2.13

KeMANGTEER Jakarta, Komunitas Peduli Mangrove

Teer Jakarta yang hobby selamatkan mangrove.

Jakarta - KeMANGTEER. Indonesia adalah negara kepulauan. Salah satu cara melindungi pulau-pulau itu adalah dengan cara menanam mangrove. Tanaman itu bisa melindungi pulau-pulau dari berbagai masalah yang sering terjadi. Kemangteer Jakarta adalah salah satu komunitas yang peduli akan keberlangsungan mangrove di negeri ini.

Mangrove atau sering dikenal sebagai hutan bakau adalah tanaman yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai. Fungsi tanaman ini sangat banyak, salah satunya melindungi daratan dari gempuran gelombang air laut.

Tanaman mangrove tersebar luas di bagian yang cukup panas di dunia, terutama di sekeliling khatulistiwa tropika dan sedikit di subtropika. Luas hutan bakau Indonesia yang 2,5 hingga 4,5 hektare menjadikannya hutan mangrove terluas di dunia, melebihi Brasil yang 1,3 juta hektare dan Nigeria 1,1 juta hektare. Kepedulian pada keberlangsungan pantai-pantai di Indonesia membuat Ilham Dewantoro tergerak untuk membentuk Kemangteer Jakarta.

"Awalnya anggota kita hanya tujuh orang. Kita bertemu di jejaring sosial. Dari situ kita sering bertukar informasi tentang mangrove dan mulai mencari tahu komunitas mangrove yang ada di Indonesia. Ketemulah Komunitas Mangrove Indonesia yang ada di Semarang, yaitu Kesemat," tutur Ilham.

Kemangteer merupakan singakatan dari Kesemat Mangrove Volunteer. Komunitas ini merupakan wadah bagi siapa saja yang memiliki kepedulian terhadap mangrove. Tak salah jika komunitas ini diisi dengan anak-anak muda dari berbagai universitas dan pelajar sekolah di Jakarta yang peduli pada keberlangsungan hutan mangrove di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta.

"Nama Kemangteer diambil dari beberapa nama. Kesemat sendiri adalah nama induk organisanya. Kesemat singkatan dari Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur. Kesemat merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Jakarta adalah cabang pertama untuk komunitas Kesemat Indonesia," ujar Ilham.

Kesemat sudah ada sejak 2001, tapi hanya beranggotakan mahasiwa UNDIP. Karena banyaknya pencinta mangrove di luar kampus Undip, dibentuklah Komunitas Kemangteer di Semarang yang dibuka untuk umum sehingga komunitas ini terbuka untuk semua kalangan, baik tua maupun muda.

"Saat ini, komunitas Kemangteer baru ada di tiga kota, yakni Semarang, Jakarta, dan Malang. Untuk Jakarta, Kemangteer resmi dibentuk pada 17 September 2011, lalu disusul oleh Malang pada Januari lalu, dan berharap kepedulian mangrove ini ada di kota-kota lainnya," tutur Ilham.

Saat ini, Kemangteer Jakarta beranggotakan 24 orang yang terdiri dari beberapa mahasiswa dari unversitas di Jakarta dan pelajar SMA. Setiap dua minggu sekali komunitas ini mengadakan pertemuan rutin untuk membahas program kerja untuk penanaman mangrove di pantai yang ada di Jakarta.

Kemangteer adalah satu-satunya komunitas penyelamat mangrove yang ada di Jakarta. Komunitas ini sangat mengandalkan jejaring sosial untuk menyosialisakan kegiatan dan tentunya juga mencari anggota baru.

"Dulu, sebelum terbentuknya komunitas ini, kita hanya komunikasi via Twitter. Lalu kita putuskan untuk kopi darat. Melalui kopi darat itu, terbentuklah Komunitas Kemangteer Jakarta. Jejaring sosial sangat membantu, dan dalam waktu dekat ini kita juga akan membuka open recruitment untuk anggota baru," terang Ilham. "Organisasi kita tidak ada kaitan dengan pemerintah. Jadi, sampai saat ini, kita belum bisa melakukan hal yang besar. Kita hanya bisa sedikit berkontribusi untuk negeri ini."

Kegiatan rutin Kemangteer Jakarta adalah mengunjugi ekowisata tol Sedyatmo yang terletak di Jakarta Utara. Lokasi itu dipilih karena tempatnya paling ekonomis. Selain tiket masuknya yang murah, lokasi ini paling mudah dijangkau.

"Saat ini, kegitan rutin komunitas Kemangteer adalah menanam mangrove di pulau-pulau yang ada di Jakarta. Bibit mangrovenya kita beli pakai uang saku sendiri. Kalau di Jakarta, bibit mangrove dijual dengan harga 10 ribu rupiah, tapi kalau di Kepulauan Seribu bibit mangrove hanya 3 ribu rupiah. Ini salah satu bukti jika mangrove di Jakarta masih jadi komoditas yang dikomersialisasikan," jelas Ilham.

Fungsi Mangrove

Mangrove adalah tanaman yang sangat unik. Berbeda dengan hutan-hutan lainnya, hutan ini ada di pesisir laut. Selain itu, fungsi mangrove benar-benar unik dan berbeda dengan tanaman lainnya.

"Fungsi dari mangrove sangat banyak, seperti keadaan pulau akan tetap terjaga karena jika tidak ditanami mangrove beberapa tahun ke depan pulau akan semakin kecil. Mangrove tidak hanya untuk melindungi, tapi buah dari tumbuhan ini juga bisa diolah menjadi makanan rempeyek dan bolu. Batangnya dan buahnya bisa dijadikan sebagai bahan baku pewarna batik," jelas Ilham.

Untuk tetap melindungi mangrove, komunitas ini hanya menggunakan buah mangrove yang sudah jatuh untuk diolah sebagai pewarna batik. Produk pewarna ini pernah diperkenalkan di acara WWF ke-50 tahun yang diadakan di Taman Ismail Marzuki beberapa bulan lalu.

Untuk makanan, komunitas ini masih tetap berusaha mendiskusikannya lebih lanjut karena memang ada beberapa buah yang bisa diambil untuk diolah. Tetapi tentu saja tujuan utama komunitas ini adalah menjaga keberlangsungan hidup mangrove.

"Ada kekhawatiran jika sudah banyak mengetahui kegunaan dari mangrove nanti, akan banyak orang yang akan menebang mangrove," keluh Ilham.

Mangrove memiliki banyak fungsi, salah satunya yang paling penting adalah sebagai pemecah gelombang dan menahan badai/gelombang tsunami. Mangrove dapat mencegah masuknya air laut ke daratan. Mangrove juga berperan penting terhadap penyerapan karbon yang dapat memengaruhi perubahan iklim atau pemanasan global, sebagai bahan industri, obat, juga tempat berkembang biak berbagai organisme (ikan, kerang, kepiting, dan udang).

Kegiatan Selamatkan Pantai (Judul Sendiri)

Kemangteer Jakarta saat ini bekerja sama dengan Bank Jawa Barat (BJB) untuk melakukan program rehabilitasi mangrove di Kepulauan Seribu. Kerja sama itu dilakukan sejak akhir Desember 2012 hingga awal 2013.

"Beberapa waktu ke depan, Kemangteer Jakarta akan sibuk mangroving, bertemu dengan warga pesisir di Kepulauan Seribu, untuk melaksanakan proyek rehabilitasi mangrove di sana. Tak hanya menanam, kita juga akan melakukan sosialisasi, penyuluhan, dan pemeliharaan mangrove supaya mangrove di beberapa titik di pesisir Jakarta bisa pulih kembali," jelas ilham.

"Rencananya, kita akan menanam mangrove sebanyak delapan ribu, empat ribu di Pulau Bira Besar dan empat ribu lagi di Pulau Harapan. Ini adalah penemanan mangrove terbanyak yang pernah dilakukan Kemangteer Jakarta," tambah dia.

Pada 28 Oktober 2012 lalu, Kemangteer Jakarta menghadiri kegiatan penanaman di Kepulauan Seribu, tepatnya di Pulau Untung Jawa. Kegiatan itu dihadiri oleh ratusan siswa setempat dan Kelompok Tani Mangrove Pulau Untung Jawa. Melalui acara ini, diharapkan nantinya bibit yang telah ditanam dapat tumbuh dengan baik, dapat membantu memulihkan ekosistem mangrove yang sebelumnya rusak. Tidak hanya menanam mangrove, tapi komunitas ini juga memantau tumbuhnya mangrove yang telah ditanam.

"Komunitas kita tidak hanya menanam, tapi kita juga memantau pertumbuhan mangrove. Kita juga melakukan controlling karena banyak hama yang bisa merusak bibit-bibit mangrove, seperti keong sawah, kepiting, dan sampah-sampah yang bisa mengganggu tumbuhnya mangrove," ujar Ilham.

Pertumbuhan mangrove sangat lambat. Tumbuhan ini bisa mencapai tinggi hingga 3 meter dan membutuhkan waktu hingga 10 tahun untuk bisa mencapai tinggi maksimal. Oleh karena itu, Kemangteer Jakarta akan memantau pertumbuhannya selama satu atau dua tahun ke depan, setelah bibit mangrove yang tingginya 30 cm ini ditanam.

Pada akhir 2012, satu acara yang diberi nama September (Seru-seruan pelihara dan tanam bersama) Kemangteer Jakarta juga sukses digelar. Acara yang diadakan di Pulau Pari, Pulau Seribu, itu dilakukan secara sukarela dengan dana swadaya demi kembalinya ekosistem mangrove Indonesia yang kerusakannya sudah sangat akut, mencapai 75 persen.

Beragam kegiatan yang rutin dilakukan Kemangteer Jakarta adalah kampanye atraktif, aktif, dan nyata, melalui media sosial, on air di radio, menghadiri seminar nasional, kolaborAKSI dengan bermacam komunitas, longmars di Bundaran HI, hingga turun langsung melakukan Ketapel (kegiatan tanam pelihara) Mangrove di Muara Angke, Jakarta Utara, dan kawasan Pulau Seribu. ria/R-5 (Sumber: KORAN Jakarta).

1 komentar:

  1. Kesadaran akan pentingnya mangrove sebagai buffer zone atau penghalang abrasi masih sangat kecil. Di Bali bahkan hutan mangrove di pulau Serangan mau dijual ke investor dijadikan kawasan hiburan. Ini benar-benar menyedihkan.
    Dari http://www.pakettourdebali.com

    BalasHapus