1.10.19

Jalin Silaturahmi, KeMANGTEER Dumai Berkunjung ke Kantor KeSEMaT di Semarang

Foto bersama KeMANGTEER Dumai bersama Pengurus KeSEMaT.

Semarang - KeMANGTEER. KeMANGTEER Dumai berkesempatan berkunjung ke Kantor KeSEMaT di Semarang dengan tujuan untuk melakukan silaturahmi, bertukar pikiran dan meminta pendapat mengenai program kerja mereka kepada KeSEMaT yang diwakili langsung oleh Kak Ilham Kuncahyo (Presiden), beserta jajaran Kabinet Kinetika KeSEMaT. (8/5/19).

Pada kesempatan ini, KeMANGTEER Dumai yang diwakili oleh Teer Eko Satrio Purnomo, selaku Koordinator KeMANGTEER Dumai, mengisahkan mengenai kegiatan yang sudah diinisiasi oleh mereka, lengkap dengan cerita tentang keadaan hutan mangrove yang terdapat di Dumai. 

Alhamdulillah, saya dapat berkunjung secara langsung ke Kantor KeSEMaT untuk belajar organisasi dan memperdalam mengenai program mangrove yang ingin kami replikasikan ke pesisir Dumai, Riau,” ujar Teer Eko.

Dalam diskusi kali ini, KeSEMaT dan KeMANGTEER Dumai juga bertukar cerita mengenai ekosistem mangrove beserta dinamika masyarakat pesisir di Semarang dan Dumai, sebagai area kerja mereka masing-masing.

“KeMANGTEER Dumai merupakan Relawan Mangrove kami yang berasal dari Dumai, Riau yang mempunyai potensi sangat baik, mulai dari sumber daya manusianya juga alamnya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal untuk memajukan kawasan pesisirnya,” kata Presiden. “Saya dan jajaran menteri Kabinet Kinetika KeSEMaT juga merasa beruntung dapat bertukar pikiran langsung dengan Mas Eko yang berpengalaman di lapangan. Mas Eko menceritakan permasalahan masyarakat pesisir di Dumai, dan kami juga berbagi mengenai teknik mengembangkan organisasi yang baik,” tambahnya.

Presiden juga menambahkan bahwa KeSEMaT terus berusaha menyebarluaskan inspirasinya kepada masyarakat luas, termasuk KeMANGTEER Dumai yang mereplikasi program dari KeSEMaT untuk direalisasikan di daerahnya.

Sebagai informasi, dalam memajukan wilayah pesisir, khususnya pelestarian hutan mangrovenya tidaklah mudah. Pastinya terdapat beberapa kendala dalam menjalankan suatu program. Seperti halnya yang terjadi pada KeMANGTEER Dumai yang terkendala mengenai kepemilikan lahan yang terjadi di daerahnya.

“Saat ini, kondisi pesisir Dumai baik-baik saja, namun beberapa waktu yang lalu, sempat terjadi sengketa lahan untuk pembangunan infrastruktur pendukung transportasi di lahan hutan mangrove. Tetapi, Alhamdulillah sudah tercapai kesepakatan bersama sehingga tidak jadi dialihfungsikan,” ujar Teer Eko.

Dengan adanya silaturahmi antara KeMANGTEER Dumai dengan KeSEMaT ini, maka diharapkan akan terus dapat terjaga tali silaturahmi dan persaudaraan di jaringan afiliasi mangrove KeMANGTEER Dumai dengan KeSEMaT sehingga keberlanjutan patroli pemantauan ekosistem mangrove di Indonesia tetap terjaga sepanjang masa. (IK/AP/KSMT/KDUM/ADM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar