Hasil penanaman mangrove KeMANGTEER Jakarta.
Sebagai informasi, Monev adalah kegiatan paling penting dalam tahapan program rehabilitasi mangrove, karena keberhasilan program ini tidak dilihat dari seberapa banyak bibit yang ditanam, melainkan seberapa banyak bibit mangrove yang berhasil hidup setelah ditanam.
"Pertumbuhan bibit mangrove cukup baik, kelulushidupannya lebih dari 80%, karena hanya sedikit yang terkena hama dan tidak terkena gelombang air laut secara langsung," jelas Teer Jakarta. "Mangrove yang ditanam adalah jenis Rhizophora mucronata yang kini sudah mencapai tinggi 70-90 cm," tambahnya.
Beberapa kali, juga telah dilakukan kegiatan penyulaman yang dibantu oleh Kelompok Daerah Wisata Muara Tawar untuk mengganti bibit mangrove yang mati dengan bibit mangrove yang baru.
Sebelum mulai sadar akan pentingnya mangrove, masyarakat Muara Tawar dulunya hanya mengembangkan tambak ikan, udang dan rumput laut. Namun, setelah adanya abrasi dan air pasang yang membuat tambak kehilangan fungsinya, kini tambak ditanami oleh bibit mangrove.
Meskipun belum sepenuhnya pulih, usaha masyarakat Muara Tawar untuk mengurangi abrasi dan mencegah rob sudah mulai berhasil dengan cara menanam mangrove. Beberapa tambak juga sudah dapat digunakan kembali untuk mengembangkan rumput laut.
Daerah Muara Tawar terletak di perbatasan Jakarta Utara dan Bekasi. Daerah ini terkenal dengan adanya wisata 'Jembatan Cinta'. Saat ini, di Muara Tawar sudah cukup banyak tertanam pohon mangrove dan dijadikan desa wisata bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi.
Bagi yang ingin melihat langsung hasil penanaman Teer Jakarta di Muara Tawar, mari mangroving ke sini. Kalian bisa berkeliling melihat mangrove di sini dengan jembatan atau melakukan tour dengan kapal nelayan. Ayo, berkunjung ke mangrove Muara Tawar! (ADM/NF/KJKT).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar