16.11.15

Kenalkan Mangrove, KeMANGTEER Medan On Air di RRI Pro 1 Medan, 94.3 FM

Foto bareng sebelum on air.

Medan - KeMANGTEER. Salam Teer! Hai, Teer! Pada tanggal 10 November 2015, mulai dari pukul 20.00 - 21.00 WIB, KeMANGTEER Medan on air di radio RRI Pro 1 Medan 94,3 FM, yang dihadiri Teer Maulana, Teer Septian, Teer Prasetyo, Teer Indra, Teer Eddy dan Teer Arif . Nah, pasti Sobat-sobat mangrover sudah pasti tahu, dalam rangka apa KeMANGTEER Medan on air di radio? Yups, benar Sobat! Untuk mengkampanyekan penyelamatan dan pelestarian hutan mangrove yang ada di Sumatera Utara. Kece nggak, Sobat-sobat(?)

Dalam on air di radio tersebut, terdapat hal-hal unik, namun juga menyedihkan, dimana daun dan buah mangrove dapat diolah menjadi makanan dan minuman yang lezat hingga pengalihfungsian hutan mangrove menjadi lahan sawit. Selain itu, para anggota KeMANGTEER Medan juga memaparkan manfaat lain dari mangrove.

Sobat-sobat mangrover sudah tahu manfaat lain dari pohon mangrove? Bila mendengar kata pohon mangrove, apakah yang terlintas di pikiran kalian hanya untuk menahan abrasi dan menghalangi laju angin di laut? Memang benar, tetapi ada manfaat lain dari pohon mangrove, bahkan bisa menghasilkan uang, lho! Nggak percaya?

Daun mangrove bisa dijadikan kerupuk, buahnya juga bisa dibuat sirup dan tepung bahkan bisa dibuat jadi kopi. Hebat, kan! Sudah pernah mencoba? Kalau belum, kalian bisa langsung aja ke Kampung Nipah, Sei Nagalawan, karena masyarakat di sana sudah berhasil mengolahnya, jadi kalian bisa membeli dan mencobanya.

Teer Medan juga menjelaskan tentang kerusakan hutan mangrove, dimana ada pengalihan hutan mangrove untuk perkebunan kelapa sawit di Labuhan Batu. Ada juga yang menjelaskan tentang penebangan pohon mangrove untuk dijadikan arang, dan diekspor ke luar negeri, seperti yang terjadi di Langkat.

Teer Medan lagi on air, nih. Kece, kan!

Dalam siaran on air ini, antusias para pendengar RRI sangat tinggi, dimana ada masyarakat yang langsung menelepon dan bertanya kepada KeMANGTEER Medan. Pak Us di Tebing Tinggi bertanya, “Apa di hutan mangrove terdapat ular?” Semua yang di ruangan langsung tertawa.

Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Teer Medan, sembari diselingi dengan candaan. Teer Medan menjelaskan bahwa di hutan mangrove tentu terdapat ular, tetapi tidak termasuk ke dalam berbisa, dan jika tergigit, masyarakat pesisir sekitar sudah punya obat ampuh untuk bisa menyembuhkannya.

Selain Pak Us, ada juga yang bertanya dari Kota Kisaran, “Apa bisa, lokasi penanaman mangrove dilaksanakan di kota Kisaran?"

Ketua KeMANGTEER Medan, Teer Maulana yang mendengar pertanyaan tersebut langsung semangat dan langsung menjawab pertanyaan tersebut.

Insyaallah, penanaman mangrove dapat dilaksanakan di daerah tersebut dan akan kami masukkan kedalam program kerja kami kedepannya.”

Masih banyak lagi SMS dan telepon yang masuk, tetapi karena tidak cukup waktu, tidak semua pertanyaan dari SMS dan telepon dapat dijawab.

Nah, saat ini, selain terus melakukan aksi menanam dan memelihara mangrove di Medan, ada kabar baik buat Sobat-sobat mangrover semua, karena dalam waktu dekat, KeMANGTEER Medan akan membuat Malam Keakraban (Makrab), tepatnya tanggal 21-22 November 2015, dimana acara tersebut bertepatan dengan Hari Pohon Sedunia. Bagi yang berminat mengikuti acara ini, kalian dapat menghubungi kami di Twitter @KeMANGTEERMDN.

Acara on air KeMANGTEER Medan ditutup dengan beberapa pesan penyelamatan mangrove dari KeMANGTEER Medan, dan juga ucapan terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari semua pihak. (ESR).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar