Wawancara dengan pers.
Di pagi hari, 17 Agustus 2010, di hari puasa, di saat bendera merah putih telah berhasil kami kibarkan di atas kawasan mangrove terabrasi, di saat itu pula puluhan kamera wartawan media cetak dan elektronik lokal dan nasional, menghujani kami dengan “jepretan” mereka.
Konsep acara yang sebenarnya diinisiasi oleh para sukarelawan mangrove KeSEMaT yang tergabung dalam komunitas KeMANGTEER ini, sepertinya begitu menarik minat para kuli tinta sehingga walaupun kami mempublikasikannya di komunitas yang terbatas saja, gaungnya begitu besar.
Buktinya, setelah lima jam selesai dikibarkan, detik-detik proklamasi di lumpur mangrove, langsung tayang di tv nasional dan lokal dan jadi headline di portal-portal situs dan media cetak lokal dan nasional.
Tak hanya di media elektronik saja, keesokan harinya, di media cetak nasional melalui suplemen Jawa Tengah-nya beserta koran-koran lokal di Semarang, berita tentang upacara bendera di lumpur mangrove seakan menambah euforia kegiatan KeMANGTEER IN ACTION (KIA) 2010, ini.
Lihatlah foto di atas, empat foto ini menggambarkan kesakralan, kekhidmatan, kemeriahan dan semangat membara yang diperlihatkan oleh para MANGROVER pada saat mengibarkan dan sesaat setelah selesai prosesi pengibaran bendera, di saat kami melayani pertanyaan dari rekan-rekan media.
Dari hasil program KIA 2010 ini, kami bisa sedikit menarik kesimpulan bahwa semangat melestarikan mangrove (sebenarnya) masih ada di dalam diri setiap masyarakat Indonesia.
Sambutan dan dukungan luar biasa yang kami dapatkan dari masyarakat dan media, membuat kami (sedikit) memiliki harapan akan keterlibatan mereka dalam turut serta bekerjasama dengan kami untuk mengimplementasikan program-program rehabilitasi mangrove kami, di pesisir-pesisir mangrove Indonesia. Semangat MANGROVER! (Sumber: KeSEMaTBLOG).
Salam MANGROVER! buat seluruh KeMANGTEER di Indonesia dan dunia. Semangat MANGROVER!
BalasHapus