24.12.14

Bersama WALHI, KeMANGTEER Jakarta Pembicara Diskusi Publik di Kampus Geografi UNJ

Teer Gilang saat menjadi pembicara Diskusi Publik bersama Walhi.

Salamteer! Hallo, Teer. Halo, Mangrover! Minggu lalu, KeMANGTEERJKT kembali menebar virus Mangrover ke masyarakat Ibukota kita. Yap! Tepat tanggal 19 Desember 2014 lalu, Mas Tangguh Gilang selaku Pembina KeMANGTEERJKT, diundang untuk menjadi pembicara di acara Diskusi Publik “Giant Sea Wall untuk Siapa?” yang diselenggarakan oleh BEMJ Geografi Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Acaranya dilaksanakan di Ruang Serba Guna Fakultas Ilmu Sosial UNJ, dengan dihadiri oleh mahasiswa Jurusan Geografi UNJ dan bahkan pesertanya juga ada yang dari luar jurusan, loh. Rame, binggooooow!

Mas Gilang gak cuma sendirian, beliau juga ditemani oleh Teers KeMANGTEERJKT, yaitu Teer Achie, Tia, Indah, Anis, dan Wulan.

Di sesi pertama, Diskusi Publik diisi materi oleh Mas Gilang. Pada sesi tersebut, Mas Gilang menjelaskan secara detail tentang KeMANGTEER, mangrove dan manfaatnya, serta Giant Sea Wall. Apa sih, Giant Sea Wall (GSW)?

Itu loh, proyek tanggul raksasa yang akan dibangun di pesisir utara Jakarta. Tujuannya, sih untuk mencegah banjir rob, dll. Apakah tujuan dibangunnya GSW tersebut berlaku untuk jangka panjang?

Berdasarkan penjelasan Mas Gilang, dalam jangka panjang, GSW ini akan berdampak buruk bagi kota Jakarta dan juga daerah hinterland-nya, loh seperti Tangerang dan Bekasi.

Dan yang lebih menakutkan lagi, nih, GSW ini juga pastinya akan mengganggu keberadaan ekosistem mangrove Jakarta!

Mas Gilang juga menjelaskan tentang solusi teknologi alami Hybrid Engineering yang berhasil diterapkan oleh KeSEMaT di Demak, yang dari segi permasalahannya sejenis bahkan lebih parah dari kondisi Jakarta.

Setelah membahas dampak lingkungan dari GSW, lanjut di materi sesi kedua yang diisi oleh Bang Ikmal dari WALHI Jakarta. Beliau membahas dampak sosial dari pembangunan GSW ini, terutama bagi kelangsungan mata pencaharian para nelayan.

Beliau juga berpendapat bahwa semua pembangunan pasti akan merusak lingkungan. Dan mempertanyakan apakah proyek GSW ini sudah direncanakan berdasarkan pembangunan berkelanjutan?

Pembahasan mengenai GSW ini tidak cukup hanya sebatas dibahas di dalam Diskusi Publik ini saja. Para mahasiswa dan dosen pun, sepakat untuk bersama-sama mengkaji lebih mendalam mengenai pembangunan GSW di pesisir utara kota Jakarta.

Acara ditutup dengan pemberian bingkisan kepada Mas Gilang dan Bang Ikmal selaku pembicara dan dilanjutkan dengan foto bersama.

Terima kasih teman-teman Geografi UNJ yang sudah mengundang kami. Antusiasme pesertanya luar biasa! Acaranya keren dan penuh makna serta semangat baru.

Sebagai masyarakat kota Jakarta, kita harus lebih peka terhadap apa yang sudah, sedang, dan akan terjadi pada lingkungan kita. Semangat MANGROVER! (ADM).

1 komentar: