27.3.18

Perdalam Spesimen Mangrove, KeMANGTEER Jakarta Kunjungi LIPI Herbarium Bogoriense

Teer Jakarta bersama Bapak Suhardjono.

Bogor - KeMANGTEER. Berawal dari keingintahuan dan keresahan terkait permasalahan di lapangan, yaitu mengenai proses penanaman mangrove, hama teritip dan banyaknya sampah di areal penanaman, KeMANGTEER Jakarta yang diwakili oleh Ketuteer Nathasi, Teer Lelu, Teer Fathonah, Teer Citra dan Teer Adit kembali mangroving, kali ini melakukan kunjungan ke LIPI Herbarium Bogoriense Bidang Botani, Puslit Biologi - LIPI Cibinong Science Center (8/3/18).

Kunjungan tim KeMANGTEER Jakarta disambut hangat oleh Bapak Suhardjono. Beliau adalah peneliti senior di bidang ekologi mangrove LIPI. Banyak pengalaman dan informasi penting yang didiskusikan dalam pertemuan tersebut bahkan Bapak Suhardjono juga mengajak tim ke ruangan Herbarium (tempat penyimpanan berbagai jenis spesimen tumbuhan yang telah diawetkan, guna menyelamatkan plasma nutfah).

Mengamati spesimen di LIPI Herbarium Bogoriense.

Ternyata, ada dua cara pengawetan spesimen, yaitu spesimen kering dan spesimen basah. Tiap spesimen tumbuhan yang diawetkan juga dilengkapi dengan keterangan nama jenis, lokasi ditemukan, tahun ditemukan, pengoleksi dan deskripsi, sehingga dapat diketahui persebaran tumbuhan aslinya di alam. Namun, tak hanya spesimen baru, spesimen lama mulai dari tahun 1900-an juga masih tersimpan rapi.

Terlihat, mangrove Rhizophoraceae terkoleksi rapi di ruang spesimen, lengkap dengan informasi detailnya yang menambah informasi dan pengetahuan bagi Teer Jakarta akan tumbuhan mangrove.

Senang sekali, dalam kesempatan ini, Teer Jakarta juga mendapat kesempatan melanjutkan kunjungan ke gedung Ina CC (Indonesian Culture Collection). Dengan dipandu oleh Mbak Debora, Teer Jakarta mendapatkan banyak informasi mengenai koleksi Ina CC yang menyimpan koleksi mikro alga dan bakteri dari berbagai sumber.

Spesimen Rhizophoraceae, koleksi LIPI Herbarium Bogoriense.

Diharapkan melalui kunjungan ini, maka Teer Jakarta dapat berbagi pengalaman dan membuka pandangan baru kepada rekan-rekan komunitas dan anak muda lainnya terhadap dunia ilmu pengetahuan di Indonesia, agar tetap mencintai dan menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya ekosistem hutan mangrove sebagai kajian utama KeMANGTEER Jakarta. (NF/ADM/KJKT).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar